Ngaji Itu Penting, Tapi Jangan Sampai Nyasar Sendirian!


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Saudara-saudariku yang saya cintai karena Allah,

Sering nggak sih kita mikir, "Duh, zaman sekarang mah gampang ya, mau belajar apa aja tinggal scroll di HP, semua info ada!" Betul, memang begitu. Tapi, izinkan saya berbagi sedikit pemikiran, khususnya soal belajar agama kita. Banyak yang salah paham, dikira asal baca atau denger di internet udah cukup. Padahal, ada satu hal yang krusial banget, yaitu punya guru.

Lho, kenapa harus guru, Bib? Kan bisa belajar sendiri? Nah, ini dia poinnya. Kalau kita belajar agama tanpa bimbingan seorang guru, ibaratnya kita ini mau menyeberangi lautan luas tanpa nahkoda. Mau sampai mana? Bisa-bisa malah terombang-ambing, bahkan nyasar nggak karuan. Lebih parah lagi, kata para ulama, kalau kita nekat belajar agama tanpa guru, yang jadi "guru" kita malah setan! Naudzubillah min dzalik! Setan ini pintar lho, dia bisa membisikkan pemahaman yang keliru, yang ujung-ujungnya malah menyesatkan kita. Makanya, punya guru itu penting banget, biar kita punya peta yang jelas, arah yang benar, dan ilmu yang berkah.


Adab Itu Mahkota Ilmu

Setelah punya guru, ada lagi nih yang nggak kalah penting: adab. Jujur saja, seringkali kita ini, para penuntut ilmu, fokusnya cuma ke "berapa banyak yang sudah saya tahu?". Tapi lupa sama "bagaimana sikap saya?". Adab itu bukan cuma soal sopan santun biasa, lho. Adab itu cerminan hati, cerminan bagaimana kita menghormati ilmu dan orang yang menyampaikan ilmu.

Saya selalu berpesan, adab itu di atas ilmu. Buat apa ilmu tinggi menjulang kalau adab kita remuk redam? Ilmu itu berkahnya akan datang kalau kita punya adab, apalagi kepada guru. Ada kisah, konon kalau ada murid yang durhaka sama gurunya, apalagi sampai hatinya nggak bersih dan nggak mau minta maaf, hidupnya bisa hancur. Kenapa? Karena ridho guru itu kunci keberkahan ilmu. Jadi, yuk, kita jaga hati guru-guru kita, hormati mereka, insya Allah ilmu yang kita dapat jadi cahaya di dunia dan akhirat.


Majelis Ilmu: Taman Surga yang Bisa Kita Kunjungi Sekarang!

Tapi, biar nggak tegang melulu, saya mau kasih kabar gembira! Pernah dengar nggak kalau Majelis Ilmu itu adalah taman surga di dunia? Iya, betul! Kita nggak perlu nunggu nanti di akhirat buat merasakan nikmatnya surga. Cukup datang ke majelis-majelis ilmu, duduk bareng, dengerin tausiyah, berzikir bersama, di situ ada ketenangan yang luar biasa. Di situ ada keberkahan yang turun. Dan yang paling penting, di situ dosa-dosa kita diampuni. Jadi, buat kalian yang masih suka mikir-mikir kalau diajak ke majelis, coba deh datang. Rasakan sendiri nikmatnya. Ini investasi paling berharga lho buat bekal kita di akhirat nanti.


Si "Setan Gepeng" Bisa Jadi Malaikat, Tergantung Kita!

Nah, ini yang paling hot dan relate sama kita semua di zaman sekarang: HP kita. Saya suka bilang ini "setan gepeng", hehe. Tapi jangan salah, si "setan gepeng" ini bisa berubah jadi malaikat lho! Gimana caranya? Tergantung kita pakainya buat apa.

Kalau HP kita cuma buat scroll media sosial yang isinya ghibah sana-sini, nyebar hoax, atau bikin hati kotor, ya jelas itu jadi "setan" yang ngerusakin kita. Tapi kalau HP kita pakai buat dengerin ceramah online, baca Qur'an digital, nyebarin informasi positif, atau mempererat silaturahmi, itu bisa jadi "malaikat" yang terus ngumpulin pahala buat kita. Jadi, kendali ada di tangan kita! Mau jadi "setan gepeng" atau "malaikat persegi panjang", itu pilihanmu!


Tahun Baru Hijriah: Saatnya Perbaiki Diri!

Mumpung ini masih di suasana penghujung atau awal tahun Hijriah, yuk, kita jadikan momentum ini buat koreksi diri. Perhatikan kebiasaan-kebiasaan kita yang masih kurang baik. Misalnya, sholat yang masih suka ditunda-tunda atau malah nggak tepat waktu. Di tahun yang baru ini, mari kita ubah jadi lebih baik lagi. Nggak ada kata terlambat untuk hijrah ke arah yang lebih positif.

Semoga tulisan singkat ini bisa jadi pengingat buat kita semua. Mari sama-sama kita raih keberkahan dalam hidup ini. Aamiin.

Posting Komentar

0 Komentar