Istiqomah Beramal Walau Belum Maksimal

Ungkapan "Istiqomah lebih baik dari seribu karomah" adalah sebuah pepatah dalam bahasa Arab yang artinya "Konsistensi lebih baik daripada seribu karomah". Ungkapan ini menekankan pentingnya menjaga konsistensi dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah, daripada hanya mendapatkan karomah (keistimewaan atau keajaiban) sesaat. Dengan kata lain, istiqomah adalah kunci kesuksesan dunia dan akhirat.

Ketahuilah, bahwa wujud dari keimanan dan ketakwaan adalah dengan melakukan syariat-syariat Allah secara kontinu. Muara syariat tidak lain kecuali adalah kebaikan-kebaikan, baik kebaikan di dunia maupun kebaikan di akhirat. Tinggal bagaimana kita menjalankan aneka kebaikan yang sudah digariskan agama dan diajarkan oleh para ulama terdahulu dengan konsisten. Konsisten atau istiqomah inilah yang kadang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Orang yang istiqomah melakukan kebaikan-kebaikan akan diperhatikan oleh Allah swt dengan diberikan balasan mulia, yaitu surga-Nya. Semoga kita termasuk hamba yang istiqomah dalam takwa. Amin. Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS Fushshilat [41]: 30).

Sangat beruntung menjadi hamba yang istiqomah melaksanakan kebaikan, lantaran ia mendapatkan kepastian dari Allah swt berupa keselamatan hingga kelak meraih surga-Nya, sebagaimana makna dalam ayat yang baru saja alfaqir bacakan. Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita bersama-sama meneguhkan kembali keistikamhan kita akan keimanan, ketakwaan, dan sekaligus kebaikan-kebaikan. 

Memperbanyak ibadah kepada Allah swt tentu sangat baik, sebagai bentuk manifestasi dari kehambaan kita. Namun, akan lebih baik lagi dilakukan secara istiqomah, bukan saja di momentum-momentum tertentu kita beribadah dengan sungguh-sungguh. Istiqomah ini yang paling penting diperhatikan. Rasulullah saw bersabda bahwa Allah mencintai ibadah yang dilakukan dengan konsisten meskipun sedikit.

 إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Artinya, “Sungguh, ibadah yang paling dicintai oleh Allah adalah ibadah yang paling konsisten sekalipun sedikit.” (HR Muslim).

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin menuliskan bahwa bukan termasuk kebaikan bila suatu perbuatan tidak bisa dilakukan dengan istiqomah. Suatu ibadah bisa dinilai baik jika pelakunya sudah bisa mengerjakan dengan penuh konsisten. Jika tidak, maka sama halnya ibadah itu tidak memiliki nilai apa-apa, bahkan iman seseorang belum sepenuhnya dikatakan sempurna sebelum ia bisa menjadi hamba yang istiqomah.

Menjaga keistiqomahan memang diperintahkan agama. Al-Qur’an maupun hadits kerap kali menyinggung tentang pentingnya menjadi hamba yang istiqomah dengan kebaikan-kebaikan. Istiqomah memang tidak mudah dilakukan, tetapi bukan berarti tidak bisa dicapai. Kita perlu memantapkan niat untuk menjadi hamba yang dicintai Allah dengan istiqomah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ

Artinya, “Dan tetaplah (istiqomah beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, ‘Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu.’” (QS. Asy-Syura [42]: 15).

AGAR DAPAT ISTIQAMAH

Istiqamah akan sangat sulit dilakukan jika sebelumnya tidak pernah melakukannya. Maka dari itu, istiqamah dilakukan dengan berproses atau perlahan-lahan. Pada awalnya memang sangat memerlukan kerja keras atau paksaan dari diri sendiri, namun seiring berjalannya waktu paksaan itu akan hilang karena sudah merasakan kenikmatan dalam sebuah kegiatan yang dilakukan dengan istiqomah.

Seseorang yang ingin istiqamah dalam suatu kegiatan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah niat. Niat yang lurus dan tidak menyimpang. Niatkan juga melakukan sesuatu tersebut hanya karena mengharap ridho dari Allah l. Dengan itu, ketika kita menjalankan suatu kegiatan tersebut akan dinilai ibadah dan juga akan dimudahkan jalannya oleh Allah l dalam meraihnya.

Selain usaha dari diri sendiri dalam melakukan istiqamah, langkah kedua adalah faktor yang datang dari luar diri kita, yaitu lingkungan. Kita harus bisa mencari lingkungan yang baik dan orang-orang yang baik juga. Hal itu sangat penting karena mereka akan mendukung usaha kita. Jika kita bergaul di lingkungan dan orang-orang kurang baik, kita akan kesulitan dalam menjalankan istiqamah tersebut. Cara ini sangat diperlukan karena orang-orang yang baik akan memiliki toleransi yang tinggi terhadap kegiatan yang kita lakukan, mereka pastinya juga akan lebih mendukung dan membrerikan semangat kepada kita.

Hal ketiga yang tak kalah penting dilakukan oleh orang yang berusaha istiqamah adalah do’a dan dzikir kepada Allah l. Kita sebagai seorang muslim dan manusia biasa yang lemah tidak berdaya selain dengan kekuatan Allah, maka harus sepatutnya kita selalu berdo’a dan mengingat Allah l kapan saja dan dimana saja. Seberapapun usaha keras yang kita lakukan, jika kita tidak mengingat Allah l di dalamnya dan tidak mau berdo’a, maka usaha itu terbilang isa-sia-sia. Allah l yang punya segalanya, maka dari itu kita juga harus meminta segalanya kepada Allah l. Sejatinya semua kegiatan atau apapun itu jika tidak dalam kendali dan kehendak Allah l, maka tidak akan pernah terjadi. Kita harus meminta pertolongan kepada-Nya agar selalu diberikan hati yang bersih dan dapat melakukan kegiatan yang baik secara istiqomah.

Singkat kata kami ingin menyampaikan bahwa jangan pernah bosan beribadah meski belum maksimal dan jangan bosan menjadi orang baik. Kebaikan-kebaikan yang kita lakukan, baik kepada sesama maupun kepada Sang Khaliq tidak boleh putus, bahkan harus terus meningkat dan istiqomah. Terlebih tidak ada alasan yang dapat membuat kebaikan itu terhenti. Bahkan di tengah cobaan yang menimpa, kita tetap berikhtiar konsisten melaksanakan kebaikan, karena Allah mencintai ibadah yang dilakukan secara istiqomah meskipun itu sangat kecil. 

Orang yang bisa istiqomah juga sama halnya dengan orang yang berjalan untuk menyempurnakan imannya, karena kesempurnaan iman bisa diraih dengan cara istiqomah.

Semoga kita senantiasa diberikan pertolongan dan petunjuk dari Allah swt untuk menjadi hamba yang istiqomah menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh Allah. Amin ya rabbal alamin.

Posting Komentar

0 Komentar